CIANJURPOS.COM, Cianjur — Mendapati puluhan peristiwa bencana alam dalam sepekan terakhir, Pemerintah Kabupaten Cianjur menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor.
Dengan adanya peringatan status siaga tersebut, maka setiap instansi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur untuk siap sedia dan diminta langsung agar turun tangan dalam mengantisipasi dan menangani dampak dari bencana.
“Iya sudah ditetapkan siaga bencana banjir dan longsor. Suratnya tinggal disebarkan,” ujar Bupati Cianjur jawa barat Herman Suherman, dilansir Cianjurpos.com via detik.com, Kamis (15/9/2022).
Menurut Herman Suherman, setelah terbitnya status siaga bencana tersebut maka setiap pihak diminta untuk melakukan langkah antisipasi dan penanganan dari pada dampak bencana, seperti banjir dan longsor.
“Saya sudah minta setiap instansi turun tangan untuk mencegah hingga menangani dampak bencana. Masyarakat juga diminta untuk waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana,” ungkap Herman Suherman.
Sementara itu Fatah Rizal, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, mengimbau agar semua jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) di Cianjur untuk secara bersama-sama dan keroyokan dalam menangani status siaga bencana ini.
Fatah Rizal juga menambahkan bahwa penanganan dampak dari bencana tersebut tidak bisa dilakukan oleh satu OPD atau hanya oleh BPBD. Namun menurutnya, mestilah dibantu OPD lain dari lingkungan Pemkab Cianjur.
“Ya, kalau memang masih bisa ditangani sama BPBD akan kami tangani. Tapi, kalau urusan rumah warga yang rusak terdampak bencana maka, ada Perkimtan, sedangkan untuk jalan ada PUTR,” katanya.
Menurutnya, saat ini BPBD Cianjur terus berupaya melakukan pemantauan titik mana saja yang memang terjadi bencana.
“Di BPBD ini ada Retana yang tersebar di semua desa di Kabupaten Cianjur, sehingga sekecil apapun itu tentang kebencanaan akan diketahui sehingga dengan cepat dilakukan penanganan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Rudi Labis mengatakan berdasarkan data BPBD, tercatat 26 bencana alam terjadi selama 6-13 September 2022. Sebanyak 19 peristiwa bencana merupakan longsor, 2 bencana pergerakan tanah, 3 bencana banjir, dan 2 peristiwa bencana angin puting beliung.
“Paling banyak bencana longsor, kemudian banjir, dan pergerakan tanah serta puting beliung,” kata dia.
Lubis mengimbau masyarakat untuk terus waspada, mengingat intensitas hujan tinggi hingga beberapa hari ke depan.
“Jika tinggal di kawasan rawan bencana, segera evakuasi diri apabila wilayahnya diguyur hujan lebat dalam jangka waktu lama,” kata dia.