Cianjurpos.com, Cianjur —- Kampanye puasa pupuk non-organik tengah dicanangkan DINAS Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan (Dinas Pertanian) Cianjur dan menganjurkan penggunaan pupuk organik.
Dadan Hendayana, Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Cianjur mengungkapkan, kampanye penggunaan pupuk organik sendiri telah dilakukan sejah 2020, dimana Kementerian Pertanian menginisiasinya dengan peluncuran Uni Pengolahan Pupuk Organik (UPPO).
“Kampanye itu berkaitan juga dengan program pertanian terpadu yang konsepnya memadukan komponen tanaman pangan padi sawah dengan peternakan. Nah, pupuk organiknya diperoleh dari kandang sapi kelompok tani terdekat atau dari UPPO,” ungkapnya pada Rabu (26/10/2022).
Dalam keterangannya Dadan menilai, petani sudah terlalu bergantung pada pupuk non-organik. Dengan kenyataan tersebut Dadan berharap kepada para penyuluh dalam setiap kegiatannya untuk memberikan keyakinan kepada para petani agar menggunakan pupuk organik yang lebih menguntungkan.
Berkenan dengan UPPO, menurut Dadan, program tersebut diterapkan terlebih dahulu kepada kelompok tani yang sebelumnya sudah mendapatkan kegiatan UPPO dan mendapatkan bantuan hewan sapi serta alat pengolahan pupuk organik.
“Output dari pengolahan pupuk tersebut digunakan di lahan pesawahan. Irisannya penggunaan limbah peternakan sapi untuk dijadikan nutrisi atau pupuk organik di lahan pesawahan,” terangnya.
Dadan menuturkan, di Cianjur sendiri sudah ada 77 kelompok UPPO. “Harapan dari UPPO atau program pertanian terpadu ini, memberikan tambahan pendapatan bagi para petani. Komposisi bantuannya 7 ekor sapi betina dan 1 ekor jantan per kelompok. Hewan itu dipelihara hingga usia baligh lalu kelebihannya menjadi milik petani,” pungkasnya.