CIANJURPOS.COM, Cianjur jawa barat — Ngaos, Mamaos, dan Maenpo adalah tiga pilar budaya khas Kabupaten Cianjur, dan ketiganya telah mencakupi sebagai filosofi kehidupan masyarakat Nusatara, Indonesia.
Neng Eem Zulfa Hiz, Anggota MPR RI, mengungkapkan jika secara maknawi ketiga pilar budaya tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, dilansir Cianjurpos.com via RadarCianjur.com.
“Ngaos, mamaos, dan maenpo itu secara filosofi merupakan sesuatu yang sangat bagus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya di sela kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Binneka Tunggal Ika di Taman Kreatif Joglo, Sabtu (14/9).
Menurut Neng Eem, hakikatnya ngaos mengandung arti mengaji atau mengkaji. Sehingga secara harfiah bukan hanya mengaji Alquran saja, namun juga mengaji tentang diri sendiri, mengaji terhadap situasi dan kondisi saat ini; begitupun terhadap berbagai informasi di tengah maraknya berita-berita bohong alias ‘hoax’.
“Ngaos bisa menjadi media refleksi bagi kita semuanya,” tuturnya.
Sementara mamaos, itu bisa dimaknai ‘menyanyi’ atau menembang nyanyian Sunda; Di lain sisi bisa juga dimaknai sebagai kehidupan yang bahagia dan sejahtera.
“Subtansi dari mamaos itu mengandung pepatah, ajakan, ataupun imbauan agar hidup ini lebih baik,” jelasnya.
Dan terakhir, maenpo mempunyai arti kekuatan; Dimana hal ini dibutuhkan dalam mengarungi kompetisi kehidupan yang penuh dengan pertarungan, namun tetap memegang teguh etika dan sportivitas.
“Yang menang merangkul yang kalah hingga hidup bersama-sama,” ujarnya.
Eem menegaskan, tiga pilar budaya itu bukan hanya untuk diimplementasikan masyarakat saja, tapi juga harus dilakukan para pemimpin bangsa. Karena itu, tiga pilar budaya yang merupakan kearifan lokal di Kabupaten Cianjur itu harus tetap dijaga dan dilestarikan.
“Banyak pesan-pesan moral pada tiga pilar budaya khas Cianjur ini,” tegasnya.
Ketua DPC PKB Kabupaten Cianjur, Lepi Ali Firmansyah, mengatakan ngaos, mamaos, dan maenpo selain menjadi pilar kehidupan bagi masyarakat Cianjur, juga mengandung nilai religiusitas dan pembentukan watak masyarakat Cianjur.
“Tiga pilar budaya khas Cianjur ini sudah sangat melekat dalam kehidupan setiap individu masyarakat Cianjur. Tiga pilar budaya ini, khususnya ngaos, bersinergia dengan program yang diinisasi PKB yakni Gerakan Nusantara Mengaji,” katanya.