cianjurpos.com, Cianjur – Sebanyak 435 ekor sapi di Cianjur terserang penyakit Lumpy Skin Desease (LSD) atau penyakit lato-lato.
Penyakit LSD pada sapi disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae. Virus ini menyebar melalui gigitan serangga seperti nyamuk dan lalat. Sapi yang terinfeksi penyakit tersebut akan mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu, dan mengalami penurunan produksi susu.
Ciri-ciri sapi yang terpapar ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit terutama pada bagian leher, punggung, dan perut.
Meskipun tidak berbahaya untuk manusia, namun sapi yang terserang penyakit Lumpy Skin Desease (LSD) atau penyakit lato-lato itu tak layak dimakan.
Medik Veterinaer Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur Drh Kharisudin mengatakan, saat ini sebanyak 435 ekor sapi yang tertular penyakit LSD sudah ditangani dengan baik.
“Sapi yang terkena penyakit LSD dari berbagai wilayah di Cianjur saat ini tengah dilakukan proses penyembuhan,” kata Drh kharisudin.
Pihaknya mengimbau, masyarakat agar tidak menerima pasokan sapi dari wilayah timur pulau Jawa, karena dikhawatirkan akan menyebabkan
penularan LSD semakin tinggi.
“Sudah kami sosialisasikan kepada masyarakat agar tidak mengambil sapi dari wilayah timur, di antaranya Jawa Tengah, Jogjakarta dan Jawa Timur,” ujarnya.
Mengenai stok vaksin untuk mencegah LSD, Drh Kharisudin menyebut masih kekurangan namun tak menyebutkan pasti jumlah yang dibutuhkan. “Kalau vaksin LSD untuk sapi ada, tetapi belum banyak,” tutup dia.***