Cianjurpos.com, Cianjur — Di Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terdapat ‘Tol Apung’ yang menjadi akses utama warganya menyeberangi Sungai Cibuni dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Sebenarnya Tol Apung tersebut adalah nama lain dari rakit, namun warga setempat akrab menyebutnya dengan ‘Tol Apung’ dan sudah biasa mereka gunakan untuk menyeberangi Sungai yang memiliki lebar seluas 50-60 meter itu.
Akses jembatan yang minim membuat warga Desa Sukakerta dan Desa Bojonglarang tak kehabisan akal dan memilih sarana Tol Apung sebagai alat transportasi sehari-hari untuk beraktivitas dan mengangkut hasil bumi.
Enjang (55), seorang warga setempat mengungkapkan bahwa Tol Apung sudah menjadi pilihan utama dan akses moda air dari dua warga desa, yaitu Desa Sukakerta dan Bojonglarang, Kecamatan Kadupandak untuk melakukan aktivitas keseharian.
“Sarana penyeberangan ini atau warga biasa menyebutnya Tol Apung sudah ada sejak puluhan tahun lalu, saat saya masih kecil pun sudah ada. Hingga kini masih menjadi sarana utama warga, terutama dalam membawa hasil bumi, seperti palawija dan padi,” kata Enjang kepada wartawan, Rabu (5/10).
“Meskipun berisiko terbawa arus saat debit sungai naik, namun Tol Apung ini tetap menjadi pilihan warga dari pada mengakses jalur jembatan yang memang jaraknya lebih jauh,” jelasnya.
Kata Enjang, tidak hanya mempercepat jarak tempuh, Tol Apung Sungai Cibuni pun memberikan biaya angkut hasil bumi mereka lebih ringan di kantong alias murah.
“Jika dibandingkan dengan menggunakan motor dan melalui akses jembatan. Selain lebih jauh, petani juga terbatas dalam membawa hasil buminya hanya bisa sebanyak yang dibawa di atas motor saja,” ujarnya.
Walaupun demikian, Enjang juga menambahkan dan berharap akan adanya pembangunan jembatan beton di wilayahnya, supaya akses bagi warga lebih efisien dan mudah untuk diakses.
Di sisi lain, Ahmad Riady selaku Camat Kadupandak mengungkapkan, jika akses Tol Apung Sungai Cibuni hanya digunakan oleh sebagian warga sekitar sebagai moda transportasi air dalam mempermudah dan mempercepat jarak tempuh.
Ahmad Riady pun sudah memberikan peringatan supaya warganya tidak lagi menggunakan sarana Tol Apung, sebagai antisipasi sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi ketika air sungai Cibuni yang sewaktu-waktu dapat meluap.
“Sebetulnya sarana jembatan gantung sudah tersedia, tapi memang untuk sebagian warga jaraknya lebih jauh. Sehingga mereka masih memilih untuk menggunakan sarana Tol Apung Sungai Cibuni ini sebagai akses utama,” tandas Ahmad.